Monday 19 June 2017

Exponential Moving Average Adalah

Beberapa Dari Anda Yang memperhatikan Daten-Daten Yang membosankan ini pastilah bertanya-tanya Dari mana nilai vorherige EMA Pada Daten Nomor 6 karena bukankah kita belum sama sekali memiliki nilai EMA Pada bagian sebelumnya Jawabannya, nilai vorherige EMA tersebut adalah nilai SMA. Jadi, nilai EMA untuk Daten pertama adalah sama persis dengan nilai SMA. Dalam siehe auch: besarnya adalah 25,666667. Diperole dari (252428242627) / 6 25,666667. Sama persis dengan cara menghitung SMA bukan EMA atau XMA Pada Nomor 6 diatas diperoleh Dari rumus: Perhitungan Terus dilakukan seperti cara diatas untuk memperoleh nilai EMA berikutnya. Tapi Jangan khawatir dulu, Anda tidak Perlu melakukan perhitungan seperti ini karena perhitungan semuanya sudah tersedia Secara otomatis dengan Software-Handel Yang ada Pada masa Sekarang. Aplikasi EMA Secara keseluruhan, peraturan Pada EMA adalah sama seperti Pada SMA karena memang cara perhitungannya sama hanya memiliki perbedaan Pada pembobotan nilai saja. Berikut ringkasannya: XMA Beschreibung: berada dibawah harga. Kondisi bullish / trend naik. Nachricht XMA berada diatas harga. Kondisi bearish / trend menurun. XMA memotong harga dari bawah. Perubahan Tendenz menuu bearish. XMA memotong harga dari atas kaufen. Perubahan Tendenz menuju bullish. XMA Periode lebih pendek memotong XMA Periode lebih panjang dari bawah. Perubahan trend menuju bärisch. XMA Periode Lebih Pendek Memotong XMA Periode Lebih Panjang Dari Atas. Perubahan Tendenz menuju bullish. XMA dengan Periode lebih panjang beraten diatas XMA berperiode lebih pendek Kondisi bearish / trend menurun. XMA dengan Periode lebih panjang berada dibawah XMA berperiode lebih pendek. Kondisi bullish / trend naik. Gambar dibawah ini adalah aplikasi dalam memprediksi tendenz yang akan terjadi dengan menggunakan XMA. Cara penggunaannya sama persis dengan penggunaan pada SMA. Geschrieben am 02.04.2008 22:00 Uhr Halo Admin Selamat siang, Saya Nando dari ForexMart. Kami adalah Perusahaan Vermittler forex teregulasi dari Eropa. Saya ingin mendiskusikan mengenai hubungan kerjasama (onlinepartnerschaft) programm afiliasi yang menguntungkan terkait halaman website basicforextrading. Kami memiliki spesifikasi kemitraan dan Link afiliasi untuk mempermudah Admin dan memungkinkan untuk mendapatkan 10 Dari setiap Los standar Weisung Yang melakukan Handel. Apabila Berkenan Dapat Menghubungi Saya Melalui E-Mail ini. Kami sangat senang untuk dapat memulai kerjasama dengan anda. Terima kasihPeramalan Sederhana (Single Moving Average vs Einzel exponentielle Glättung) Mungkin sebagian besar diantara kita pernah mendengar tentang Teknik peramalan. Tentunya bukan dukun peramal, melainkan tekni untuk meramalkan / prognose suatu daten deret waktu / zeitreihen. Peramalan merupakan suatu teknik yang penting bagi perusahaan atau pemerintah dalam mengambil kebijakan. Dalam meramal suatu nilai pada masa yang kan datang bukan berarti hasil yang didapatk ialah sama persis, melainkan merupakan suatu pendekatan abwechselnd yang lumrah dalam ilmu statistik. Pada tulisan ini akan dibahas contoh kasus peramalan menggunakan teknik Beweglicher Durchschnitt Dan Exponentielle Glättung. Kedua teknik ini merupakan tekni prognose yang sangat sederhana karena tidak melibatk asumsi yang kompleks seperti pada tekni prognose ARIMA, ARCH / GARCH, ECM, VECM, VAR, dsb. Meskipun demikian, asumsi Daten stasioner haruslah terpenuhi untuk meramal. Beweglicher Durchschnitt merupakan teknik peramalan berdasarkan rata-rata bergerak dari nilai-nilai masa lalu, misalkan rata-rata bergerak 3 tahunan, 4 bulanan, 5 mingguan, dll. Akan tetapi teknik ini tidak disarankan untuk Daten Zeitreihe yang menunjukkan adanya pengaruh Trend dan musiman. Moving durchschnittlich terbagi menjadi einzigen gleitenden Durchschnitt als doppelten gleitenden Durchschnitt. Exponentielle Glättung . hampir sama dengan gleitenden Durchschnitt yaitu merupakan Teknik prognostiziert Yang Sederhana, tetapi Telah menggunakan Suatu penimbang dengan besaran antara 0 hingga 1. Jika nilai w mendekati nilai 1 maka hasil Prognose cenderung mendekati nilai obseervasi, sedangkan jika nilai w mendekati nilai 0, maka hasil Prognose mengarah Ke nilai ramalan sebelumnya. Exponentielle Glättung terboi menjadi einzigen exponentiellen Glättung als doppelte exponentielle Glättung. Kali ini, akan dibahas perbandingan metode einzeln gleitenden Durchschnitt dengan einzigen exponentiellen Glättung. Pemimpin Safira Strand Resto ingin mengetahui omzet restoran Pada Januari 2013 Ia meminta sang manajer untuk mengestimasi nilai tersebut dengan Daten omzet bulanan Dari bulan Juni 2011 sampai Desember 2012 Berbekal pengetahuan di bidang statistik, sang manajer melakukan forcast dengan metode Einzel Durchschnitt 3 bulanan dan bewegen Einzelne exponentielle Glättung (w0,4). Single Moving Durchschnittlich Pada tabel di atas prognose ramalan bulan September 2011 yaitu 128,667 juta rupiah diperoleh dari penjumlahan omzet bulan Juni, August, August 2011 dibagi dengan angka gleitender Durchschnitt (m3). Angka vorausschau pada bulan Oktober 2011 yaitu 127 juta rupiah diperoleh dari penjumlah omzet bulan Juli, Agustus, September 2011 dibagi dengan angka gleitender durchschnitt tiga bulanan (m3). Perhitungan serupa dilakukan hingga ditemukan hasil vorausschau bulan Januar 2013 sebesar 150,667 juta rupiah. Dapat diinterpretasikan bahwa omzet bulan Januar 2013 diperkirakan senilai 150, 667 juta rupiah atau mengalami penurunan sebesar 1,333 juta rupiah dibanding dengan omzet Desweiteren 2012 sebesar 152 juta rupiah. Perhatikan baris pada bulan Juni-Agustus 2011 kolom Vorhersage hingga Fehler tidak memiliki nilai, karena peramalan pada bulan-bulan tersebut tidak tersedia Daten gleitenden Durchschnitt 3 bulanischen, bulan sebelumnya. Selanjutnya untuk Melihat kebaikan hasil ramalan digunaka RMSE (root mean square error) Untuk RMSE perhitungan, Mula-Mula dicari nilai Fehler atau Selisih antara nilai aktual dan ramalan (omzet Prognose), kemudian kuadrat nilai-nilai tersebut untuk Masing-Masing Daten bulanan. Lalu, jumlahkan seluruh nilai Fehler yang telah dikuadratkan. Terakhir geschlagen nilai RMSE dengan rumus di atas atab lebih gambangnya, bagi nilai penjumlahan Fehler yang telah dikuadratkan dengan banyaknya beobachtungen dan hasilnya lalu di akarkan. Pada tabel di atas, banyaknya observasi yaitu 16 (mulai dari September 2011-Desember 2012). Einzelne Exponentialglättung. Selanjutnya kita akan melakukan peramalan dengan metode Einzelne Exponentialglättung. Metode ini menggunak nilai penimbang yang dapat diperoleh dari operationen statistik tertentu (bisa proporsi tertentu), namun dapat juga ditentukan oleh peneliti. Kali ini Akan digunakan nilai w 4. Prognose W0,4 YCAP (t1) (juta rp). Nilai ramalan Pada bulan Juni 2011 yaitu 137.368 juta Rupiah diperoleh Dari rata rata omzet Dari bulan Juni 2011 hingga bulan Desember 2012 Nilai ramalan Pada bulan Juli 2011 yaitu 134.821 juta Rupiah diperoleh Dari perhitungan dengan rumus di atas, dengan kata gelegen nilai ramalan bulan Juli 2011 diperoleh Dari hasil kali w0,4 dan nilai aktual omzet bulan Juli 2011 dijumlahkan dengan hasil kali (1-0,4) serta Nila ramalan Bulan Juni 2011 von sebesar als Favorit markiert 134,821 juta rupiah. Lakukan perhitungan tersebut hingga mendapatkan angka ramalan untuk bulan Januari 2013 Hasil ramalan omzet untuk bulan Januari 2013 yaitu 149.224 juta Rupiah atau turun sebesar 2776 juta Rupiah. Kemudian hitung nilai RMSE dengan rumus seperti pada perhitungan RMSE gleitenden Durchschnitt. Hanya saja jumlah observasi berbeda. Pada tabel di atas jumah obervasi (m) yaitu 19 lebih banyak dibanding dengan metode einfach gleitend durchschnittlich 3 bulanisch (16) karena pada metode eksponensial perhitungan ramalan dapat dimulai dari daten datensatz awal. RMSE metode einzelne exponentielle Glättung sebesar 1,073. Selanjutnya dari kedua metode di atas akan dibandingkan mana hasil yang terbaik. Untuk hal tersebut maka, bandingkan nilai RMSE dari kedua metode. Metode daneben RMSE terkecil dapat dinyatakan sebagai metode terbaik untuk meramal. RMSE mov. average 0,946, RMSE exp. smoothing 1,073. RMSE mov. average lt RMSE exp. smoothing. Kesimpulanya bahwa metode gleitender Durchschnitt lebih baik dalam melakukan peramalan, sehingga omzet pada bulan Januar 2011 diperkirakan sebesar 150,667 juta rupiah (meskipun memiliki nilai yang lebih rendah daripada bulan sebelumnya). (Untuk materi yang lebih jelas, silakan dicari di buku-buku referensi Analisis Zeitreihe, misalnya, Enders, Walter 2004. Angewandte ökonometrische Zeitreihe Zweite Auflage New Jersey: Willey Kalo contoh soal dalam tulisan ini, saya kutip dari buku modul Kuliah


No comments:

Post a Comment